Aku
tau apa yang kamu rasakan, aku tau apa yang kamu fikirkan. Aku tau kata-kata
yang terucap dari mulutku ini semua sudah membuatmu muak untuk terus bersabar.
Tapi sekarang terserah padamu…
Cinta??? Memang perlu pengorbanan, pengorbanan yang
tak mudah untuk dilakukan, pengorbanan yang sangat menyakitkan walau kau
mungkin bisa melaluinya. Tapi jika masih ada tembok penghalang, apakah kau
masih bisa melewatinya tanpa menghancurkannya atau meloncatinya??? Jika tembok
itu terbuat dari besi, maka kau harus menunggunya sampai berkarat dan kemudian
keropos, jika tembok itu terbuat dari batu, maka kau harus menunggunya hingga
melapuk dan perlahan mengikis.
Aku tau ini semua tak adil bagimu, aku tau kau juga
memahami apa yang aku rasakan…tapi beginilah aku, beginilah keadaanku…kau
disana dan aku ada disebrang…kita terhalang sebuah tembok laksana benteng.
Masihkah kau memperjuangkanku??? Atau kau akan menoleh kebelakangmu, untuk
kemudian berbalik dan perlahan pergi, menjauh, semakin jauh, hingga yang
terakhir aku lihat adalah bagian belakang kepalamu.
Rindu???
Aku sangat merindukanmu, aku ada disaat kau butuh…aku selalu ada dalam
mimpi-mimpimu…aku selalu bisa memberikan tawaku untukmu, aku bisa melihatmu
walau aku menutup mata…tapi aku tak dapat menyentuhmu, tak dapat memelukmu
disaat kau bimbang, dan tak dapat memegang tanganmu disaat kau terjatuh. Aku
hanya bisa mendengar suara dan hembusan nafasmu, bahkan disaat aku hampir
tertidur. Dan yang terpenting, aku bisa menjaga kepercayaanmu…
Ya…Kau
memang selalu bisa membantuku, membuatku merasa nyaman, ada disaat aku
membutuhkanmu, stay 24 jam hanya untukku. Tapi maafkan kekuranganku yang tak
dapat melakukan apapun seperti yang telah kau korbankan untukku.
Berkali
aku berfikir bahwa aku telah mengecewakanmu dan membuatmu menjadi merasa tak
adil. Tapi kau tenang saja, aku akan tetap berada disini disebrang tembok, aku
akan menemani hari-harimu dibalik tembok itu. Maafkan aku yang tak sempurna,
maafkan aku yang tak punya waktu dan ruang untukmu.
Aku
selalu mengingat setiap inci lekukan di wajahmu, aku masih bisa mengingat
senyummu disaat kau merasa kesal terhadapku, dan aku masih bisa merasakan
kenangan disetiap perih dan sakit hal-hal yang mengganggu pikiranmu. Tapi
tenang saja J ruang dihatiku masih ada sangat lebar untukmu…
Disaat kau merindukanku, tutup matamu dan fikiran
semua kenangan kita yang tlah lalu…meski tanpa pertemuan, sentuhan, dan tatapan
mata, tapi aku yakin jika suatu saat nanti kita bisa berada dalam genggaman
yang sama…